KONSEP INCOME DALAM PERSPEKTIF SEORANG VETERAN DI KABUPATEN PASURUAN (SEBUAH STUDI BIOGRAFI)

Authors

  • Ria Devi Astutik Accounting Department, Faculty of Economics and Business, Brawijaya University
  • Devy Pusposari Accounting Department, Faculty of Economics and Business, Brawijaya University

DOI:

https://doi.org/10.21776/tema.22.1.19-31

Keywords:

Income, Biography, Veteran

Abstract

This study aims to provide an in-depth and thorough study on the understanding of income from the perspective of Salim, a veteran of Pasuruan District. This study employs a qualitative interpretive approach using biography as the methodology. The data are collected through observations, interviews, and documentations. The in-depth interview is performed to delve into the veteran's understanding with semi-structured questions. The study finds two forms of income: money and agricultural yields, from which three meanings of income are generated. First, income is addressed as being sincere (ikhlas) and believing that sustenance comes from Allah and business failure is not a reason to despair. Second, income is expressed as a gratitude from working hard to support the family and, thus, to pay zakah and give alms. Third, income is a savings for hajj and future needs. These three meanings synergize to achieve a balance between the two roles of income, good deeds for both this world and the afterlife.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman mengenai income dari sudut pandang Salim, seorang veteran di Kota Pasuruan secara mendalam dan menyeluruh. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma interpretif yang menggunakan biografi sebagai metodologi. Pengumpulan data adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan secara mendalam untuk menggali pemahaman sang veteran dengan pertanyaan semi terstruktur. Hasil penelitian ini menemukan dua bentuk income yaitu uang dan hasil pertanian. Dari dua bentuk ini kemudian dihasilkan tiga makna income. Pertama, income dimaknai sebagai rasa ikhlas dalam bentuk yakin bahwa rezeki datang dari Allah dan yakin bahwa kegagalan bisnis bukanlah alasan untuk menyerah. Kedua, income dimaknai sebagai rasa syukur dengan cara bekerja keras untuk menafkahi keluarga serta dengan berzakat dan bersedekah. Ketiga, income dimaknai sebagai tabungan untuk keperluan berhaji dan untuk keperluan di masa depan. Tiga makna tersebut mampu bersinergi untuk mencapai keseimbangan antara dua peran income yaitu sebagai modal di dunia dan modal di akhirat.

References

Bungin, Burhan. (2010). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Financial Accounting Standard Board. (1978). Statement of Financial Accounting Concepts No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises. United States of America. Diakses dari http://ww w.fasb.org.

Herdiansyah, Haris. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi. Jakarta: Salemba Empat.

Koentjaraningrat. (1973). Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Mulawarman, A. D. (2010). Integrasi Paradigma Akuntansi: Refleksi atas Pendekatan Sosiologi dalam Ilmu Akuntansi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol. 5, No. 1.

Mundzir, Ahmad. (2019). Lebih Utama Mana, Sedekah kepada Keluarga atau Orang Lain. Diakses dari website resmi Nahdlatul Ulama: https://islam.nu.or.id/

Paranoan, N. (2015). Riset Non Positivistik Akuntansi dalam Tiga Paradigma: Interpretif, Kritis, dan Posmodernisme. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 10 No. 1.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Veteran Republik Indonesia. Diakses dari https://s etkab.go.id/wp-content/uploads/2018/ 07/PP-Nomor-31-Tahun-2018.pdf.

Richins, M. L., & Dawson, S. (1992). A Consumer Values Orientation for Materialism and Its Measurement: Scale Development and Validation. Journal of Consumer Research, 19(3), 303-315.

Sari, Dian Purnama. (2010). Apa Makna "Keuntungan" bagi Profesi Dokter?. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 5, 130-138.

Sari, Dian Purnama. (2010). Tafsir Hermeneutika Intensionalisme atas "Laba" Yayasan Pendidikan. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 1.

Sari, D. P., Iwan T., Rosidi, Ari K. (2015). Human's Behavior towards Income in the Perspective of Mother Teresa. Procedia-Social and Behavior Sciences, 211, 977-983.

Subiyantoro, E. P., Iwan T. (2004). Laba Humanis Tafsir Sosial atas Konsep Laba dengan Pendekatan Hermeneutika. Malang: Bayumedia Publishing.

Sukoharsono, Eko Ganis. (2006). Alternatif Riset Kualitatif Sains Akuntansi: Biografi, Phenomenologi, Grounded Theory, Critical Ethnografi dan Case Study. Dipublikasikan di Analisa Makro dan Mikro: Jembatan Kebijakan Ekonomi, hal.230-245. BPFE Universitas Brawijaya.

Triyuwono, Iwan. (2012). Akuntansi Syariah Perspektif, Metodologi, dan Teori. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

WartaBromo. (2017). Veteran Pasuruan Ingatkan Potensi Perpecahan Bangsa. Diakses dari https://kumparan.com.

Downloads

Published

2021-10-01

Issue

Section

Artikel